Puisi Taufik Ismail: “Yang Amoral, Yang Atheis”

Oleh : Taufik Ismail
Di angkasa pemikiran abad yang lalu, ada dua orang anak muda, Karl Marx (30 Th) dan Friedrich Engels (28 th) meletakkan dasar ideologi komunisme dalam buku ; Manifesto Komunis, 1848. Tujuan ideologi jelas, merebut kekuasaan dengan kekerasan dan menggulingkan seluruh kekuatan sosial yang ada.
Apa pedoman praktisnya? Mereka menggariskan dalam 18 butir patokan; bedusta, memutarbalikkan fakta, memalsukan dokumen, menfitnah, memeras, menipu, menfitnah, menghasut, menyuap, intimidasi, bersikap keras, membenci, mencaci maki, menyiksa, memerkosa, merusak, menyabot,  membumi hangus, membunuh, sampai membantai.
Ini yang menjadi pegangan membentuk kader-kader partai.  Aktivis partai mulai dilatih dengan berdusta  sampai ahli, akhirnya membunuh dan membantai.  Bagi orang komunis, berdusta itu bukan dosa. Ringkasnya, tujuan menghalalkan cara.
Dalam sejarah, kita saksikan selama kurun waktu antara tahun 17-91 partai komunis membantai, menjagal, membunuh 120 juta manusia di 76 negara sehingga rata-rata 4500 orang sehari selama 74 tahun. Nazizme yang dikenal sebagai penjagal besar di dunia itu, sepertiga daripada penjagal yang dilakukan oleh marxisme dan leninisme ini.
Lalu, di mana letak moral bagi orang komunis? Berkata Vladimir Lenin; “kami komunis menolak semua moralitas yang digali dari konsep yang bukan manusia dan yang bukan kelas. Kami tidak percaya pada moralitas abadi, artinya kaum komunis tidak percaya agama. Saya suka mendengarkan musik yang merdu, tapi di tengah revolusi sekarang ini yang perlu adalah membelah tengkorak, menjalankan keganasan, dan berjalan dalam lautan darah. Tidak jadi soal kalau tiga perempat penduduk dunia ini habis, asal yang seperempat yang tinggal itu komunis. Untuk melaksanakan komunisme kita tidak gentar berjalan di atas mayat 30 juta orang”.
Dan bagaimana dengan tuhan? Karl Marx berkata; “eksisten tuhan tidak masuk akal, tuhan adalah konsep yang menjijikkan, aku menaruh dendam kepada apa saja yang namanya tuhan”. Kemudian bagaimana tentang agama? “agama adalah racun narkoba bagi masyarakat, menghujat agama adalah syarat utama dari segala hujatan”. Apa kata Lenin soal agama? “matilah agama, mampuslah agama, dan hiduplah ateisme, kita harus memperlakukan agama dengan bengis, kita harus memerangi agama.
Demikianlah, dalam sejarah Stalin telah membatai 28 uskup, 50 ribu pendeta, 800 ribu orang muslim pada tahun 42, dan Stalin menghabisi 90 ribu gereja, 25 ribu masjid, gereja musnah 90 persen, masjid habis 99 persen.
Penyunting : Amir Wata
sumber gambar: https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/taufik-ismail1-2zzyfp94hottkpxl7q34lc.jpg

Share this

Previous
Next Post »