Merangkai Cerita Bersama KIB Jawa Timur

Komunitas Indonesia Bersatu atau lebih dikenal dengan sebutan KIB merupakan komunitas pengagum Presiden RI ke-6 yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Komunitas ini resmi dibentuk tanggal 11 maret 2015. Selain menjadi komunitas pengagum Pak SBY, komunitas ini juga memiliki program sosial dan kemanusiaan. Dengan harapan kamonitas ini dapat menginspirassi pemuda Indonesia untuk menumbuhkan jiwa kreatif dan peduli.
Hampir sebulan saya berdomisisli di Jawa Timur, saya bergabung dengan KIB Jawa Timur setelah awalnya saya menjadi anggota di KIB Jawa Tengah. Program perdana yang saya ikuti bersama KIB Jawa Timur yaitu Miramen/Pengakraban yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 februari 2018 di Kota Batu, Malang.
Sabtu 10 Februari 2018, saya berangkat dari Surabaya sekitar pukul 12.00 wib. tentu saya tidak berangkat sendiriran, bersama teman-teman lainnya yaitu mbak Tesha, mba Dian, dan mba Intan. Kami bertemu di Terminal Bungurasih Surabaya. Perjalanan kami kurang lebih 2,5 jam menggunakan bus patas, setelah itu dilanjutkan menggunakan taksi online kurang lebih 30menit.
Sedikit saya ceritakan mengenai teman-teman yang baru saya temui di Terminal ini. Meskipun saya belum tahu lebih alam tentang mereka. Pertama mba Tesha, mba Tesha merupakan mahasiswi di salah satu universitas terbuka, selain menjadi mahasiswi mba Tesha juga sudah bekerja. Orangnya penuh semangat, entah apa panggilan akrabnya tapi saya memanggilnya mba Tesha karena memang usianya juga lebih tua. Kedua mba Dian, mba dian merupakan mahaiswi di Universitas Airlangga yang sudah memasuki semester akhir. Ketiga mba Intan, teman-teman lebih sering memanggilnya princess. Mba Intan sudah lulus dan sekarang bekerja di salah satu rumah sakit di Surabaya.
Sekitar pukul 16.00 wib kami tiba di Homestay dan langsung disambut Mas Ocky yang merupakan ketua KIB Jawa Timur. Rasa lapar yang sudah terasa sejak dalam perjalanan harus segera diakhiri. Tanpa berpikir panjang karena rasa lapar, temen-teman langsung memasak mie goreng. Kami makan dalam satu mangkok besar secara bersamaan, dengan cepat langsung habis.
Sembari menunggu kedatangan anggota lainnya kami membersihkan diri dan beribadah. Tak lama kemudian datang mas Yoka dan om Bibi, begitu panggilan akrabnya. Dilanjutkan kedatangan anggota lainnya yaitu mba Vita. Gerimis mulai turun, dan tak lama juga datang mba Dina dan mas Miftah. Menjelang magrib, datang pula mas Dicky. Tetapi masih kurang satu anggota lainnya yg merupakan sekretaris umum KIB. Setelah magrib kami pun makan malam, beberapa anggota yang membawa sepeda motor pergi untuk membeli makanan dengan berbagai menu, mulai dari sate ayam, nasi goreng, bakso, dan lain sebagainya. Sekitar pukul 20.00 wib, akhirnya orang yang kami tunggu-tunggu telah tiba yaitu mba Aurora.
Pukul 21.00 wib masuk pada agenda inti, yaitu rapat pembahasan program kerja, pemutihan, dan mekanisme pemilihan ketua baru. Berbagai pembahasan yang begitu padat dan tak bisa saya sampaikan disini. Kurang lebih 4 jam berlalu akhirnya selesai sekitar pukul 01.00 wib dinihari. Tak berhenti disitu, karena beberapa anggota merasa boring dan ingin JJM (Jalan-jalan malam) akhirnya kami pergi ke Alun-alun Kota Batu kecuali mba Intan dan mba Vita. Di Alun-alun teman-teman membli jajan sempol dan telor gulung yang menurut saya rasanya terlalu pedas. Selain itu kami juga nongkrong di salah satu warung yang terkenal di Kota batu yaitu Legenda. Saya memesan susu coklat hangat untuk menghanyatkan tubuh, karena cuaca yang terasa sangat dingin.
Pukul 03.00 wib dinihari kami kembali ke homestay untuk istirahat. Tak terasa lama Alarm berbunyi sudah menunjukan pukul 06.00 wib. Tetapi karena masih merasa ccapek teman-teman masih pulas dalam tidurnya. Beberapa perempuan pergi keluar untuk membeli sarapan. Kami pun sarapan bersama sembari mengobrol di ruang depan. Agenda hari ini yaitu bersama, tetapi berhubung masih terlalu dingin untuk mandi, kami main kartu untuk seru-seruan dengan konsekuensi yang kalah harus dicoret menggunakan bedak.
Terlalu asyik bermain kartu hingga tak terasa sudah pukul 11.00 wib. Kami segera bersih diri dan bersiap untuk foto bersama. Putih adalah dresscode kami untuk berfoto. Seteleh siap semuanya kami langsung berfoto, tentu tak cukup satu bidikan saja. Berbagai pose/gaya diperagakan dalam sesi foto ini.
Waktu terasa sangat cepat, setiap pertemuan harus diakhiri perpisahan. Stelah duhur kami pun berpisah untuk kembali pulang ke tempat masing-masing. Perpisahan yag menyedihkan? Tentu tidak, karena kami punya agenda lain yang akan mempertemukan.
Seperti biasanya kami berempat yang berasal dari Surabaya menggunakan Bus, Bus andalan kami, tempat kami bercanda dan tertidur dengan penuh rasa capek. Hahaha...
Dari keseruan kurang lebih dua hari satu malam dapat saya simpulkan bahwa “kita berada disini karena kita yakin bahwa peran pemuda merupakan keharusan dalam sebuah pembangunan manusia dan sosial”.

Share this

Previous
Next Post »